Rabu, 12 Agustus 2009

Tinggalkan Sifat Dengki, Meraih SURGA

Tinggalkan Sifat Dengki, Meraih Surga

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw, beliau berkata, ' Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga'. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang sementara bekas air wudlu masih mengalir di jeggotnya, sedang tangan kirinya memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu legi persis seperti kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali. Setelah Rasulullah saw beranjak, Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti laki-laki tadi sampai ke rumahnya. Lalu Abdullah berkata, 'Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Bila kau setuju, aku mau tinggal bersamamu sampai tiga hari.' Dia menjawab, 'Ya, boleh.'"

Anas berkata, "Abdullah menceritakan bahwa dia telah menginap di tempat laki-laki itu selama tiga hari. Dia lihat orang itu sama sekali tidak bangun malam (tahajjud). Hanya saja, setiap kali dia berkata dan menggeliat di atas ranjangnya, dia selalu membaca dzikir dan takbir sampai dia bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Selain itu kata Abdullah, 'Aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Seteleh tiga malam berlalu dan hampir saja aku menyepelekan amalnya, aku terusik untuk bertanya, 'Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran dan tak saling menyapa antara aku dengan ayahku, aku hanya mendengar Rasulullah saw berkata tentang dirimu tiga kali, bahwa akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga dan sebanyak tiga kali itu kaulah yang datang. Maka akupun ingin bersamamu agar bisa melihat apakah amalanmu itu dan nanti akan aku tiru. Tetapi kau ternyata tidak terlalu banyak beramal. Apakah sebenarnya hingga kau mencapai apa yang disabdakan Rasulullah saw?' Maka dia menjawab, 'Aku tidak mempunyai amalan kecuali yang telah kau lihat sendiri'. Ketika akau hendak berpaling pergi, dia memanggilku, lalu berkata, 'Benar amalanku hanya yang kau lihat sendiri, hanya saja akau tidak mendapatkan pada diriku sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. Aku juga tidak iri pada seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya.' Maka Abdullah bin Amr berkata, 'Inilah amalan yang telah menyampaikanmu pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan.'"

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Sabtu, 11 Juli 2009

Kesempurnaan...

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras
bahwa mereka benar meskipun terbukti salah

Minggu, 24 Mei 2009

ADIK KECILKU …………………… ivan firmansyah

ADIK KECILKU …………………… ivan firmansyah

Adik kecilku sudah mulai besar

Sebentar lagi seragam merah putih akan melekat di badannya
Ganteng, manis, & akan terlihat wibawanya
Katanya, dia ingin jadi dokter
Tak tahu kenapa...
Mungkin agar tangan mungilnya
Bisa berguna untuk dunia
Adik kecilku sudah mulai besar
Tapi dunia membuatnya penuh tanya
Kenapa kebahagiaan diluar rumah berbeda-beda?
Tiap anak di halaman masjid firdaus saling bercanda
Saling berlarian, dan sesekali saling pukul
Dibalik gerbang rumahku dia berdiri
Diperhatikan tiap mata berlalu lalang
Tapi dia mengeluh
Katanya...
Kenapa tak ada yang memperhatikanku?
Adik kecilku sudah mulai besar
Dia sedang menyongsong masa depan
Dia ingin diperhatikan
Dia ingin jadi juara
Adikku sayang... mari sini duduk disamping kakak
Kau masih punya jalan panjang sayang
Jangan mudah terhasut temen-temanmu nantiDusta dan hitam dunia begitu pekat
Jangan kau terlelap di dalamnya
Jangan pula merasa sendiri adik kecilku manis
Karena s'lalu ada teman disampingmu
Tak percaya?
Coba tilik hati kecilmu sayang, sahabat terbaik ada disana
Dia menjagamu penuh kasih sayang, penuh suka cita, penuh buaian manja
Lihat kanan kirimu
S'lalu ada yang menatap tiap langkah wibawamu

S'lalu ada yang memperhatikanmu
S'lalu menjagamu dari sorot mata tajam yang ingin memangsa
Adikku sayang...
Tak usah perdulikan bising dunia,
Tak usah berpikir kau hanya sendiri melawan pahitnya kehidupan
Belajar saja yang rajin ya...
Agar kelak gelar dokter dapat menemani namamu
Agar kakak bisa berobat gratis... hehehe

Kak Ani Sayang Dek Ivan

Rabu, 25 Maret 2009

Ketika Naluri Perempuan Berkata

Hatiku tersentuh, ketika Aku melihat seorang gadis yang sedang menghadapi masalah dalam hidupnya...
Sungguh... sebagai perempuan, Aku mempunyai naluri yang sama & Aku bisa merasakan perasaannya.
Ingin rasanya Aku membantu & menemaninya menghadapi masalahnya, tapi.... Aku ga' bisa berbuat lebih. Aku cuma bisa memberinya nasehat & semangat.
Teman, Jangan sedih lagi ya...
Kamu harus tetap tabah & SEMANGAT !!!

Senin, 13 Oktober 2008

Bagaimana Supaya Hidup Tidak Pesimis

Jangan pernah menunggu nasib.
Buatlah nasib Anda sendiri.
Seorang optimis hanya punya satu kekhawatiran, yaitu bahwa dia tidak cukup menyiapkan dirinya bagi tantangan-tantangan yang lebih besar yang harus dihadapinya untuk mencapai kebesaran pribadi yang diinginkannya. Sedangkan seorang yang pesimis memiliki lebih banyak alasan untuk berkecil hati - bahkan mengenai hal-hal yang berpotensi sangat baik.
Untuk mencapai keberhasilan, kita membutuhkan lebih dari sekedar niat baik dan cita-cita yang tinggi. Kita harus menindak-lanjuti niat baik dan cita-cita kita dengan kerja keras. Itu berarti bahwa semakin cepat Anda memulai, semakin keras Anda bekerja, dan semakin penting nilai dari yang Anda selesaikan bagi orang lain – semakin cepat juga Anda mencapai kepantasan untuk hidup dalam kualitas yang Anda idamkan.
Karena, harapan baik pada pribadi penuh syukur yang sedang bekerja keras adalah kekuatan pengubah rencana langit.
Beranikanlah diri Anda untuk melakukan yang dapat Anda lakukan. Dan yakinilah bahwa keajaiban – mudah datang kepada Anda – bila Anda berani.

Menghadapi Teman Yang Egois

Kita harus membangun kualitas dan penampilan pribadi yang membuat orang lain mendudukkan diri kita didepan. Mengedepankan diri membutuhkan kesungguhan dan cara-cara yang baik untuk menjadikan diri kita sebagai pribadi yang pantas dikedepankan.
Anda tidak mungkin akan menemukan kecemerlangan yang dijanjikan untuk Anda - bila Anda tidak bersedia membawa diri Anda melampaui kesulitan dan halangan dalam perjalanan Anda.
Mulai sekarang pusatkan perhatian pada kekuatan Anda dan bukan kelemahan Anda. Pusatkan perhatian pada yang menghasilkan, bukan pada siapa yang salah.
Bangunlah dan tampilkanlah hormat yang tinggi pada diri Anda sendiri. Hormat Anda pada diri sendiri adalah syarat bagi hormat orang lain kepada Anda.

Apa Yang Menjadikan Dihargai Dan Dihormati Orang Lain

Terdapat pengertian yang berbeda pada kata dihargai serta dihormati. Dihargai berarti diberikan harga, yaitu berapa jumlah uang yang dibayarkan orang lain atas pelayanan yang kita berikan. Sedangkan dihormati berkaitan dengan sikap santun yang kita terima dari orang lain.
Mohon diperhatikan bahwa tanda pertama bahwa Anda menghormati orang lain, adalah kualitas hormat Anda kepada diri sendiri.
Pakaian terbaik bagi kita, bukanlah sesuatu yang bisa dibeli, tetapi yang harus dibangun sepanjang waktu dalam pribadi yang bernilai. Dan pakaian itu disebut kerendahan hati.
Tetapi hati yang mendasar seperti itu tidak mudah dilihat; sehingga sebagai gantinya, orang memperhatikan perilaku Anda. Dengan itu, pakaian terbaik Anda adalah perilaku yang santun.
Ingatlah juga bahwa kita, Anda dan saya, dinilai dari bagaimana kita memperlakukan mereka yang kecil dan yang membutuhkan bantuan di sekitar kita.
Upaya menuntut penghormatan sering mengalahkan upaya untuk menjadi pantas dihormati.
Maka jadikanlah diri ini pantas dihormati. Lebih baik orang bertanya mengapa mereka tidak menamakan sebuah jalan bagi kita; daripada mereka bertanya-tanya mengapa nama kita menjadi nama sebuah jalan.